Candi Prambanan, atau dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrang, merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Dibangun pada abad ke-9, candi ini didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Asal usul pembangunan berkaitan erat dengan kejayaan kerajaan Mataram Kuno, khususnya di bawah pemerintahan Rakai Pikatan, seorang raja dari Wangsa Sanjaya. Diperkirakan, candi ini mulai dibangun pada tahun 850 Masehi sebagai simbol kemenangan Hindu atas Buddha, yang saat itu juga memiliki pengaruh kuat melalui Candi Borobudur.
Menurut legenda setempat, pembangunan juga dikaitkan dengan cerita Roro Jonggrang, seorang putri cantik yang menolak lamaran Bandung Bondowoso. Sebagai syarat penolakannya, Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi dalam semalam. Dengan bantuan makhluk halus, Bandung hampir menyelesaikan permintaan tersebut. Namun, Roro Jonggrang menggagalkan usahanya dengan cara membuat ayam berkokok lebih awal, sehingga Bandung hanya berhasil membangun 999 candi. Sebagai akibatnya, Roro Jonggrang dikutuk menjadi arca di candi yang terakhir.
Pemugaran besar-besaran baru dimulai pada abad ke-20, yang mengembalikan kemegahannya dan menjadikannya salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Peran Candi Prambanan dalam Sejarah Peradaban Hindu di Indonesia
Candi Prambanan, sebuah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, memainkan peran penting dalam sejarah peradaban Hindu di Nusantara Prambanan juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan, tempat upacara dan ritual keagamaan berlangsung.
Simbolisme Relief
Relief-relief menggambarkan berbagai aspek kehidupan dan kepercayaan Hindu.
- Dewa-Dewa Hindu: Relief-relief di candi ini menggambarkan berbagai dewa dan dewi Hindu, seperti Siwa, Wisnu, dan Brahma. Setiap dewa dilengkapi dengan atribut-atribut khasnya, memberikan wawasan tentang pentingnya peran mereka dalam mitologi Hindu.
- Makhluk Mitologi: Berbagai makhluk mitologi, seperti Garuda, Naga, dan Kinnara, juga diukir di dinding candi. Makhluk-makhluk ini melambangkan berbagai aspek kehidupan dan alam semesta, serta fungsi-fungsi pelindung dan pengetahuan.
- Motif Flora dan Fauna: Motif alam seperti bunga teratai, pohon kalpataru, dan berbagai hewan sering muncul dalam relief. Ini melambangkan kesuburan, keindahan, dan harmoni dengan alam.
- Ajaran Moral dan Etika: Beberapa relief mengisahkan cerita-cerita yang mengajarkan nilai moral dan etika, seperti kesetiaan, keberanian, dan kebenaran.